Renungan

/
0 Comments
Sebuah pertanyaan, "apakah dia memang yang terbaik?"

Banyak yang bilang: "Bukan terus mencari yang terbaik tapi jadikanlah yang ada itu yang terbaik buat kamu"
ya emang sih, karena kamu gak bakalan pernah ngerasa cukup kan. Jadi terbaik itu ya tergantung dari seberapa besar kamu merasa cukup dengan keadaan yang ada.

Dan.
Jangan deh, berpikiran pantaskah dia jadi yang terbaik? Ya kamu aja emang udah pantas jadi yang terbaik buatnya? hm, ya berarti terbaik itu juga, tergantung dari seberapa kalian merasa cukup. keduanya. harus kedua pihak. jadi biar sama-sama saling berusaha menjadi yang terbaik.

Oke, sekarang gini.
Kita terus-terusan ngerasa kurang kan? Hal yang sama yang selalu menjadi masalah: sikap.
(Padahal sebelumnya sudah dibahas, sikap setiap manusia itu memang berbeda-beda, bagaimana kamu  saling menyikapi supaya saling mengerti dan menyatukan tujuan, bukan menyamakan tujuan, itu terlalu memaksa). Karena selama masih hidup, masalah akan terus tercipta, jangan dipermasalahkan, jangan pernah mengalah juga kalo tidak salah, tapi harus dimengerti dan hadapilah.

Sebenarnya, kamu bisa menemukan yang lebih baik. Dan saya juga bisa menemukan yang lebih baik. Tapi apa, kita tidak bisa melepas satu sama lain, malah saling mempertahankan dengan perasaan kesal yang disembunyikan, dan yang ada malah uring-uringan sendiri. karena memang. "You don't understand, but I can't explain". Naaaaah!

Ya terus kenapa gak dilepas aja?
Ini tuh beda, kamu tuh beda.
Iya, sayang. Sayang. Sebuah perasaan yang memang sudah mengambil alih. Tanpa logika lagi.
Aku sayang kamu, makanya itu semua bukan menjadi masalah yang harus dipermasalahkan. Kamu juga sayang kan, makanya juga gak bisa melepasnya? Iya.
Sampai sekarang, saya tidak tahu alasan dia menyayangiku, begitupun alasan saya menyayanginya. Itu udah mengenai perasaan. Bukan logika.

Kalo masih ada yang bilang, gue sayang lo karena blablablabla....., itu adalah sekedar omong kosong. Karena menurut saya, sayang itu ya memang tanpa alasan. tapi mengenai perasaan yang tercipta.


Tapi, suatu saat.
Kita pasti akan menemukan orang yang memang bener-bener terbaik. Yang terbaik itu, bagaimana kita sendiri yang membuatnya menjadi yang terbaik. Sebelumnya, kita juga harus membuat diri kita menjadi yang terbaik nantinya.
Jadi, memang harus siap untuk ditinggalkan, dan meninggalkan. Atau terus mempertahankan yang ada untuk selalu menjadi yang terbaik.





ya itu memang pilihan.


You may also like

No comments:

Rahmania Habiba. Powered by Blogger.