When I need coffee, they're more than just a cup of coffee~

Sudah berapa lama ya persaudaraan kita yang dulu diikat di Mandalawangi - Pangrango. 8tahun atau bahkan lebih? Dari sebelum diikat kita memang sudah lebih dekat. Semasa SMA yang setiap hari selalu ketemunya mereka lagi, dipaksa kumpul sama senior cuma untuk ngobrol ngga jelas atau sekedar duduk doang, ternyata inilah manfaatnya. Kita masih sama seperti dulu. Dan masih begini.

Walaupun yang ngumpul itu lagi itu lagi (ya emang orangnya cuma segini, sisanya pada di luar Jakarta) tapi rasanya tetep sama. Dulu sewaktu pada masih kuliah, buat bisa ngumpul aja susah banget, ketemu setahun sekali itu juga karna acara bukber sispala, kalo ngga gitu ya ngga bisa ketemu. sekarang udah pada kerja, waktu mungkin lebih fleksibel jadi lebih sering ketemu. Minimal ya sebulan sekali pasti ketemu, entah sekedar ngobrol atau ngopi.

Ketika gue udah eneg dengan rutinitas keseharian gue di kantor, pas weekend ketemu sama mereka, ngobrol, tertawa, ngomongin masa lalu yang itu lagi tapi selalu seru.

Memang iya, lo perlu orang yang ada saat lo membutuhkan tempat untuk menampung lo, mengurangi bahkan menghilangkan tingkat stres lo. Gue punya mereka, teman ngopi sekaligus saudara :)

Mengobrol bersama hape.

pojok favorit di Social Brew

ini menjelang lebaran, mencari kedai yang masih buka tengah malam

Gue emang pecinta kopi, dari SMA, setiap pagi harus minum kopi buatan nenek. sampai gue punya magh parah pas kuliah gue berhenti ngopi di pagi hari. tapi kopi itu tetap penting buat gue, sebagai teman dan sugesti.

Sekarang gue menikmati Latte, karna kopinya yang tidak terlalu kuat juga, masih aman di lambung. Yang tadinya kopi sebagai teman gue, gue harus mencari roti atau kue untuk teman kopi gue.

Kopi & Temannya.

Latte kesukaan gue buatan Iqbal, favorit dari jaman gue kuliah, dari pertama kali dia masih cupu jadi barista, sekarang mah udah handal banget. Masih tetep favorit.

Iqbal, 100% pure coffee.
"tanggal 25 berapa hari lagi ya..."



Seorang temen sempet nyeletuk "Pernah ngga sih lo ngerasa, lo kerja cuma buat nungguin gaji doang"
secara langsung gue nyautin "itu yang gue rasain sekarang..."


kerja di salah satu perusahaan swasta ternama, dan gue udah sebagai karyawan tetap disana. kebanyakan orang berpikir beruntung. secara masuknya juga susah. tapi buat gue, biasa aja.

satu setengah tahun gue kerja, dan baru sebulan lebih gue di divisi baru. perlu adaptasi lagi untuk mengikuti alur.

dulu sempet kepikiran, hidup dengan rutinitas yang teratur pasti enak ya.
sekarang gue seperti itu, dan merasa bosan. ditambah pekerjaan ini bukanlah passion gue.

                       siklus keseharian

Begitulah hidup gue sehari hari, berangkat gelap, pulang gelap. 12 jam di kantor, 4 jam di perjalanan. Kalo udah ketemu malam jumat bebas berkeliaran kemana aja, sabtu mencari kesibukan, minggu tidur seharian. berubah total. yang tadinya full time traveller, jadi full time worker, part time dreamer (sleeping). waktu sedikit apapun ya gue manfaatkan buat tidur, di kendaraan umum pun gue bisa loh tidur dalam keadaan berdiri. mau piknik aja kepikiran takut lelah entar senin udah kerja lagi, gitu terus aja ujungnya kalo weekend tidur di rumah.


dibilang membosankan, ya sangat.
tapi terikat, gue cuma menjalankan (sebaik yang gue bisa) menunggu sampai waktunya tiba, gue berlanjut seperti ini atau harus mencari siklus keseharian gue yang sesungguhnya.

bekerja untuk menunggu gaji, ya itu yang gue rasain sekarang, keseharian hanya mengikuti alur yang ada, pas gajian langsung transfer ke tabungan, sisanya buat menjalani siklus lagi.



besok senin.
selamat menikmati kembali, siklus keseharianmu.
because, you're my alter ego.

Ketika bersamanya hanya kesenangan dan kepuasan sesaat. tanpa tau apa rasa sayang yang seutuhnya gimana. iya, jatuh cinta sekedarnya. selebihnya merasa kosong.

dan yang bikin bertahan hampir lima tahun itu ya hanya kepuasan atas apa yang dimiliki. bukanlah atas perasaan yang dirasa.

I'm truly sanguine, but when i'm with you, it's all gone.
keceriaan dan sikap gue yang ngga bisa diem direnggut. yes, he's like a dementor.
gue lebih pendiem, ngga banyak omong, dan ngga banyak bersikap.
gue takut. takut dikomentarin. takut dimarahin. takut diejek.
karna dia selalu komentar, kalo ngga suka. dan itu sungguh menyakitkan apalagi di tempat umum. oke gue memilih untuk menjadi diri gue yang lain. yang dia suka.

and now,
i feel alive again.
gue bisa bermain sama siapa aja.
tertawa, ngomong apaan aja, ngoceh tentang berbagai hal.
tanpa perlu memikirkan "kalo gue kaya gini entar gimana ya"

it's been 5 months, and i really enjoy my life.


There will always be a reason you meet someone. either to stay in your life forever, or sometimes only there long enough to teach you the lessons that you needed to learn.

goodbye, my alter ego. thank you.
Gue udah lama ngga ngisi blog, hampir setahun. yang katanya mau bikin catatan perjalanan aja ngga kesampean juga.


Sekedar cerita mengenai kehidupan beberapa bulan ini:
1. I decided to end my alter ego.
2. Full Time Worker, Part Time Dreamer.
3. When I need coffee, they're more than just a cup of coffee.
4. Spizbart Reunion.

Dan 4 hal itu bakal gue cerita di masing masing post.


Rahmania Habiba. Powered by Blogger.