Tuhan Maha Sempurna, menciptakan manusia berbeda-beda. Sekembarnya orang pasti ada aja pembedanya. Bukan mengenai fisik yang kumaksud. Ah terlalu sempit kalau melihat dari fisiknya saja. Ada juga sih yang bilang, tapi lihat dari hatinya. Bukan juga sih.
Aku melihat mereka lebih ke pola pikirnya. Kenapa?
Fisik, perasaan, tingkah laku, itu semua ada karena pola pikir.

Pola pikir setiap manusia pasti berbeda-beda. gak mungkin sama. gak mungkin!
Dan ketika ada kedua pasangan merasa nyaman satu sama lain, itu bukan soal pola pikir mereka yang sama, tapi mereka berdua yang bisa menyatukan pola pikirnya. Ataupun emang ada yang mau mengalah dari salah satu pihak.

Kalo ada yang bilang, pola pikir kita gak sama, ya emang, pola pikir kita juga gak bisa sama, gak mungkin.
Karena pola pikir itu bukan disamakan, tapi disatukan.
kelabilan seseorang itu juga tergantung mereka yang nggak bisa mengendalikan pola pikirnya.

Gue termasuk orang yang keras, punya pemikiran sendiri, tapi gue lebih realistis, bukan idealis juga. Apalagi kalo dihadapin dengan orang yang sama-sama keras dan punya pemikiran sendiri. Itulah tantangannya. Gue bakalan suka dan menikmatinya.

Pola pikir itu harta karun yang berharga, dengan begitu lo bisa menciptakan apa saja, yang masih ditangkap akal sehat ya pastinya dan gak ngalahin Tuhan juga. Ayo kita ciptakan pola pikir kita dan mainkanlah selagi hidup.


"We're not broken just bent
And we can learn to love again"
kemarin.
Saat paling bahagia yang pernah tercipta. Saat dimana kesedihan dibalut tawa. Dan saat dimana dia bisa menghembuskan nafasnya dengan semangat.
Jalanan kota menjelang senja itu: ramai. Kita terlalu menikmati percakapan hingga cahaya matahari digantikan oleh cahaya kendaraan dan gedung. sambil merasakan semilir angin yang lewat begitu saja menghempaskan semua rasa yang pernah ada.

Kamu menjelaskan dengan sangat rapih. Lagi-lagi dia terlarut dalam semua skenario yang telah tercipta dan dilalui bersama, sekarang giliran dia yang menjalankan skenario selanjutnya. Skenario kali ini harus berbeda. Kamu harus lebih mempermainkan pikiranmu. Selama ini, pikirannya sudah tersusun rapih untuk suatu waktu yang tercipta saat sekarang ini. Sebenernya emang bukan inikan maumu? Bukan ini juga maunya.

Tapi,
apakah kamu akan terus menampar dirimu sendiri, karena ada satu tanganmu ketika hatinya ada di hatimu, dan sisa tanganmu yang lain memegang hati yang lain juga?

Untuk terus bertahan menjadi sesuatu yang sia-sia hanya akan menjadikan dirinya seperti sampah.
Sampah itu kalo nggak dibuang ya didaur ulang. Tapi dia tidak semudah itu untuk terus didaur ulang. Kali ini dia lebih baik dibuang. tapi tidak untuk diasingkan.




now playing: How To Save A Life - The Fray.
Baru kali ini deh organisasi tempatku menikmati alam ngadain pendidikan dasar langsung sekaligus, sebelumnya pasti ada jeda minimal seminggu, dari gunung Salak, kemudian Perjalanan Panjang ke Ujung Genteng, Sukabumi. Tahun lalu sebagai peserta, kali ini sebagai instruktur. Bedanya? bawaannya lebih ringan, lebih tampil oke, dan yang terpenting tekanan sangat-sangat berkurang, tapi beban tanggung jawabnya lebih berat.

Berawal dari kampus berangkat dengan naik kereta malam menuju Bogor dilanjutkan dengan naik mobil menuju daerah Gunung Salak 2. Paginya kami pun langsung menuju hutan.
Sangat beruntung tidak terkena badai sama sekali, hujan rintik-rintik mah hal yang biasa. Hari ke dua di hutan, gue jadi advance (jalan duluan) bareng sodara gue yang bernama cm, untungnya dia mau gue suruh-suruh haha jadi aman deh terkendali. Tenda sudah kita bangun, dan selanjutnya gue main masak-masakan sambil nungguin yang lainnya dateng, tapi kita udah mengisi perut dengan penuh dulu sebelumnya. Beruntung kan lo bisa jd tim advance sama gue hahaha.
sebut saja dia cm.
Ampe pukul 9malam  nungguin rombongan yang lain dateng, sepi banget, yang gue lakuin ya cuma di depan kompor, masak apa saja yang bisa masak, itu juga di depan tenda, jujur gue adalah orang yang sangat penakut dan paranoid, dan di luar tuh bener2 gelap sepi, suara hewan dan nafas sendiri yang kedengeran, ditambah suara kompor gas untuk memasak. akhirnya rombongan tiba juga, guepun masuk tenda dan istirahat.

Oia, gue punya kulkas loh di Salak ini, jadi, waktu survey sebelumnya, abang gue menemukan bambu mati yang nancep gitu aja, nah pas lagi haus-hausnya, udara panas juga, gue ngeliat ke dalam tuh bambu dan ternyata ada airnya, bersih lagi, langsunglah gue ambil gelas kecil, dituanglah tuh air, dan ditegaklah tuh air ke tenggorokan, ah rasanya segar sekali, eh ternyata tuh kulkas masih ada, gue bersama yang lain juga masih bisa merasakan kesegarannya. Semoga tahun depan masih bisa merasakan kesegarannya lagi.
Kulkas kesegaran.
Itu yang nuang namanya bang Dabol, anak gunung sebagai pengejar keindahan  juga.
Esok paginya kami semua langsung turun ke basecamp awal. sampainya pun malam, disinilah badan gue drop. karena memang badan gue dari awal lagi gak sehat. flu, kehujanan, merianglah gue semaleman. Untungnya besok pagi sudah mendingan, berkat obat dari tim medis, Bandot.

Ada cerita juga saat perjalanan turun, mengenai Tongseng dan Orek yang berbeda jalur. Hahahaha
Jadi gini, mereka berdua tim advance turun, nah pas sampai di hutan pinus memang ada jalan percabangan, dengan sotoynya si Orek nyuruh Tongseng arah kanan, padahal udah jelas ke arah kiri, dan parahnya lagi, si Tongseng itu gak tau jalannya, tapi Orek bilang katanya pasti ketemu di bawah. Ternyata, si Tongseng beneran lanjut lewat tuh jalur, si Orek udah ngejar tetep gak ketemu, udah tuh disangka ilang karena pas gue ketemu Orek, dia nanyain Tongseng, dan mana gue tau, ketemu juga enggak. Paniklah semuanya, dan disusulah oleh dua orang dari kami. Ternyata, sesampainya di basecamp awal, Tongseng udah ada dan udah mandi segar ganti baju rapi. Kami semuapun hanya tercengang lalu tertawa. 
Ternyata Tongseng sudah besar, sudah tahu jalan pulang :')
Selanjutnya, perjalanan panjang menuju Ujung Genteng dimulai!!!!!
Beginilah pakaian siap tempur untuk menikmati matahari
bersama adik-adik pramuka
Pasukan merah-merah, dari pagi sampai malam, dari terang hingga gelap, jalan terus, sesekali duduk dan minum. Berjalan dari basecamp menuju basecamp selanjutnya menggiring anak orang. Basecamp yang paling mengenang setahun yang lalu itu di Lapangan Anjing, hujan badai turun, tidur beralaskan ponco, hanya mengenakan raincoat menikmati badai sambil tertidur. Paginya joget dan nyanyi sambil diliatin anak-anak sd :))
Selanjutnya kami jalan lagi melangkahkan kaki menuju basecamp selanjutnya sambil menggiring anak orang, yang sebenernya enakan jadi tim advance, sampai basecamp langsung istirahat trus masak-masakan deh. Untungnya gue selalu deh jadi tim advance. tapi gue menikmati kok :D
yang disayangkan gue gak pernah dapet foto saat senja.

ketika senja di pinggir sawah.
Kami semua terus melangkah, mencari pasir putih dan suara ombak, sayangnya tiba di pantai udah gelap, jadi gak bisa melepas penyu, untungnya gue jd advance ya bisa deh melepas penyu :p

Selanjutnya kami berjalan di atas pasir putih, langit dan laut seperti tak berbatas, gemuruh ombak, dan tentunya sinar matahari yang menyengat, aneh memang selama perjalanan hujan tidak turun serintik pun. Inituh sudah hari sabtu, gak terasa semalem begadang menyusuri pantai ini, dan dapet momen pagi yang sangat indaaaah sekali itu capeknya gak berasa loh. Ternyata perjalanan panjang ini sudah berujung di Ujung Genteng, tujuan akhir kita. Minggunya upacara pelantikan sambil bermain ombak, kemudian makan besar lalu pulang, ah cepat sekali kebersamaan ini kita lalui. Terlalu banyak cerita memang yang tak bisa disampaikan dengan beberapa kalimat ini. Dan memang kebersamaan inilah yang bakalan kita ceritakan sampai kapanpun, akan terus teringat dan terucap dalam kebersamaan, akan terkenang di antara beberapa kenangan yang terbaik.

selamaaaatttt pagi Indonesiaaaaa!

0 mdpl


Ujung Genteng (menuju senja), 2/2/2013, 18.21-18.22.

"Hati itu bukan memilih, tapi dipilih"
"Jangan memaksanya untuk mengerti, sedangkan kamu tidak pernah menjelaskannya"
"Jatuh cintalah perlahan, jangan sekaligus"

-Dewi Lestari, Perahu Kertas. 

Sebenernya saya sudah lama sekali membaca bukunya, tapi kenapa baru sekarang nonton filmnya, pas baca bukunya, saya dibuat menangis dari awal ampe akhir, padahal saya bukan tipe orang yang mudah menangisi sesuatu hal, tapi memang tuh buku banyak banget pelajarannya, ah Dewi Lestari memang jagonya membuat otak pembacanya untuk berpikir. Begitu juga filmnya, mungkin karena nontonnya di kelas pas gak ada jam mata kuliah, anak-anak rame, dan agak gengsi, jadi air mata saya keluarnya tidak selancar saat baca bukunya, tapi tetep aja otak terus berpikir dari dialog yang terucap antar pemainnya.

Apakah memang setiap pasangan akan menemukan pasangan terbaiknya, apa itu soal jodoh?
Awalnya Kugy dan Keenan memang saling memendam rasa cinta tapi tidak ada yang pernah menjelaskan makanya tidak pernah ada yang mengerti. Sampai akhirnya mereka saling menemukan yang terbaik. Kugy sudah menemukan Remi yang menurut saya lebih baik dari Keenan. Dan Keenan pun menemukan Luhde yang juga lebih baik dari Kugy. Tapi, hati(perasaan) keduanya tidak pernah tercipta pada masing-masing yang ada itu, dan akhirnya mereka pun kembali kepada awalnya. Ah, mudahnya ya.

Kenapa harus begitu yang menjadi pertanyaan saya. Kenapa?
Apakah dalam kehidupan yang sebenarnya akan seperti itu juga?
Ah, iya. fairytales don't alwasys have a happy ending, do they?

Apa yang dijalanin sekarang yaitu pilihannya, dan gak selamanya cinta itu harus berbahagia kan? ya mungkin saja, Kugy dan Keenan itu mereka yang memilih, itulah perjuangan mereka. Remi dan Luhde juga yang memilihnya untuk seperti itu. Ah.

Ini tentang Luhde dan Keenan.
Kamu mencintainya, diapun mencintaimu. Tapi, gak semudah itu, kamu mencintainya kalo hatimu saja tidak dipilih. Karena memang, hati itu bukan memilih tapi dipilih. jangan terlalu memaksakan. Pada akhirnya pun, hatimu akan dipilih oleh seseorang yang memang sedang menunggu waktu yang tepat saja. Dan kamupun akan lebih terasa ada. Itulah cinta yang sesungguhnya kamu rasakan.
Sebenernya, kalian bisa saja satu. Pilihan Luhde memang tepat, karena siapa sih yang mau terus-terusan dalam bayang-bayang orang lain. HAHAHAHAHA ENGGAK KAN!!!










Kenapa cinta harus direnungkan? kenapa masih berlogika?
biarkan perasaan mu yang memilihnya. merasakannya, dan waktu yang menjawabnya.
Sebuah pertanyaan, "apakah dia memang yang terbaik?"

Banyak yang bilang: "Bukan terus mencari yang terbaik tapi jadikanlah yang ada itu yang terbaik buat kamu"
ya emang sih, karena kamu gak bakalan pernah ngerasa cukup kan. Jadi terbaik itu ya tergantung dari seberapa besar kamu merasa cukup dengan keadaan yang ada.

Dan.
Jangan deh, berpikiran pantaskah dia jadi yang terbaik? Ya kamu aja emang udah pantas jadi yang terbaik buatnya? hm, ya berarti terbaik itu juga, tergantung dari seberapa kalian merasa cukup. keduanya. harus kedua pihak. jadi biar sama-sama saling berusaha menjadi yang terbaik.

Oke, sekarang gini.
Kita terus-terusan ngerasa kurang kan? Hal yang sama yang selalu menjadi masalah: sikap.
(Padahal sebelumnya sudah dibahas, sikap setiap manusia itu memang berbeda-beda, bagaimana kamu  saling menyikapi supaya saling mengerti dan menyatukan tujuan, bukan menyamakan tujuan, itu terlalu memaksa). Karena selama masih hidup, masalah akan terus tercipta, jangan dipermasalahkan, jangan pernah mengalah juga kalo tidak salah, tapi harus dimengerti dan hadapilah.

Sebenarnya, kamu bisa menemukan yang lebih baik. Dan saya juga bisa menemukan yang lebih baik. Tapi apa, kita tidak bisa melepas satu sama lain, malah saling mempertahankan dengan perasaan kesal yang disembunyikan, dan yang ada malah uring-uringan sendiri. karena memang. "You don't understand, but I can't explain". Naaaaah!

Ya terus kenapa gak dilepas aja?
Ini tuh beda, kamu tuh beda.
Iya, sayang. Sayang. Sebuah perasaan yang memang sudah mengambil alih. Tanpa logika lagi.
Aku sayang kamu, makanya itu semua bukan menjadi masalah yang harus dipermasalahkan. Kamu juga sayang kan, makanya juga gak bisa melepasnya? Iya.
Sampai sekarang, saya tidak tahu alasan dia menyayangiku, begitupun alasan saya menyayanginya. Itu udah mengenai perasaan. Bukan logika.

Kalo masih ada yang bilang, gue sayang lo karena blablablabla....., itu adalah sekedar omong kosong. Karena menurut saya, sayang itu ya memang tanpa alasan. tapi mengenai perasaan yang tercipta.


Tapi, suatu saat.
Kita pasti akan menemukan orang yang memang bener-bener terbaik. Yang terbaik itu, bagaimana kita sendiri yang membuatnya menjadi yang terbaik. Sebelumnya, kita juga harus membuat diri kita menjadi yang terbaik nantinya.
Jadi, memang harus siap untuk ditinggalkan, dan meninggalkan. Atau terus mempertahankan yang ada untuk selalu menjadi yang terbaik.





ya itu memang pilihan.
Rahmania Habiba. Powered by Blogger.