UTS udah lewat, tugas masih aja bermunculan, capek sama rutinitas, bosen dengan kepenatan kota, akhirnya gue putuskan untuk melakukan suatu perjalanan singkat, dikarenakan waktu itu emang gatau lagi mau ngajak siapa, karena yang pada diajak berujung php (gak cewe gak cowo). Emang harus cuma kita berdua aja, gaboleh ada yang laen. Partner gue yang satu itu sebut saja Mimi. 

Jumat malam, Jakarta masih diguyur hujan, partner gue itu sampe rumah gue pukul 9malam, langsunglah kita packing, awalnya nekat pengen jalan malam, gue gak kebayang kalo beneran jalan malam, entah kami bakal terdampar dimana.

Sabtu pagi akhirnya tiba juga, rencana mau jalan pagi buta gagal lagi karena bangun yang mepet, pukul 6pagi kami langsung ke stasiun naik kereta jursan Jatinegara, kami turun di Stasiun Duri, kemudian transit untuk naik kereta jurusan Tangerang (Rp. 4000. Dari Tangerang kami lanjut naik angkutan umum ke arah pintu air (Rp. 2000). Masih lanjut lagi buat naik mini bus(Rp. 7000) sampai Kp. Melayu (Kp. Melayu yang di Tangerang loh ini). Terakhir naik angkot sampai ke Pelabuhan Tanjung Pasir (Rp. 5000).

rute krl
kereta nya sepi

Sampai deh, pelabuhannya emang lebih bersih dari Muara Angke. Dari awal kami sudah memutuskan untuk ke Pulau Rambut, karena emang yang pengen kita cari itu sepi, cuma berdua aja dan laut lepas. Sampai mohon-mohon sama tukang kapalnya untuk diantarkan kesana, yang emang cuma 10menit dari Pulau Untung Jawa. Akhirnya naiklah kita ke kapal (Rp. 20.000). Semua rombongan pada turun di Pulau Untung Jawa, kami tinggal berdua yang ke Pulau Rambut. Oia, perjalanan dari pelabuhan cuma setengah jam, pulaunya juga terlihat jelas dari pelabuhan.

Pelabuhan Tanjung Pasir

Sesampainya di Pulau Rambut, bener-bener sepi tak berpenghuni, cuma ada pos penjagaan di deket dermaga, dan ada beberapa rumah kayu yang sudah rusak. Kami langsung datang ke pos.
TERNYATAAAA, emang gak boleh buat camping di pulau ini, si penjaga aja gak pernah tidur disini, mereka kalau tidur pasti ke Pulau Untung Jawa. YAAAAAAAAAAAAHHHH!!!
Jadi, pulau ini emang cuma buat para peneliti yang udah dapet izin resmi dari kantor di Jakarta gitu. dan juga pulau ini masih banyak binatang buasnya. Ooohhhh, yasudah gagal deh rencana bermalam di Pulau Rambut. Kata penjaga, nanti sore kita berangkat bareng menuju Pulau Untung Jawa naik kapal kantor.

Oke, perut kosong dari pagi dan sekarang udah siang, kita masak dulu deh.Selanjutnya kita berkeliling pulau ini, udah dateng masa cuma tidur-tiduran kan sayang juga.

sayur sehat, cuma garam dan gula.
Karena pulaunya masih deket dengan kota Jakarta dan Tangerang, jadi ya banyak sampah pabrik yang terdampar di Pulau ini, sampah gabus, karet, yang memerlukan waktu lama untuk terurai, sedih deh, coba dibersihkan pasti akan lebih indah, pasirnya putih lagi. Lautnya juga bening biruuuu.

sampahnya bukan maiiiiiin

duh sampahnya....

Pulaunya juga gak begitu panas, jadi enak buat ngiter-ngiter, anginnya banyak, main layang-layang juga bisa. Disana ada tembok pemecah ombak, karena ombaknya besar-besar, biar pulaunya gak rusak, jadi dibuatlah tembok ini. Kami sih menyebutnya tembok php hahaha abisnya banyak yang retak-retak gitu di tengah-tengah, kan udah asik-asik jalan, eh harus naik turun tembok supa bisa jalan sampai ujung.

bermain layang-layang

anak layangan

kan php banget kan

butuh perjuangan emang :')



hati-hati, banyak bulu babi juga loh

medan yang harus dilewati.

Kan dikirain, tembok php itu mengitari pulau, ternyata cuma sampai ujung aja, huft bener-bener php, udah sampai ujung eh harus balik lagi dengan medan yang sama. Tujuan kami sebenarnya pengen ke tempat bird view, jadi di pulau ini tuh ada sebuah menara untuk melihat burung-burung, dan ternyata untuk ke tempat itu harus make sepatu trekking, karena medannya rawa-rawa, oke next time ya harus dengan persiapan yang lebih oke.

Tiba di ujung
burungnya banyaaak sekali

Sampai pos lagi pukul 3sore, masih ada waktu buat santai-santai sejenak sambil nunggu dijemput kapal, yang penting kami sudah menikmati pulau ini, pulau yang indah tapi sayang tidak terawat.

santai kaya di pulau

It's always a Good Time :D

Kapal sudah menjemput, saatnya menuju ke Pulau Untung Jawa, sebelumnya kami diajak mancing loh ditengah laut, penjaganya jagooo banget loh dapetin cumi, cuminya gede-gede lagi. huh. Gue sama temen gue sibuk duduk sambil terombang ambing. Untung gada yang mabok laut.






Untung Jawa

Perjalanan selanjutnya, kami mencari pantai Timur, katanya si penjaga itu pantai masih sepi di pulau Untung Jawa, cocok buat kami. Melewati hutan bakau sampai perumahan penduduk. Perjalanan dari ujung ke ujung. Untung aja kita cewek-cewek kuat haha. semangat



Akhirnya tiba juga di Pantai Timur, pas nyampe lihat ada rombongan yang juga diriin tenda, haha kaya menemukan kehidupan gitu, gajadi berduaan berarti, punya tetangga, mereka cowok-cowok dan rame gitu malemnya pada bakar ayam, baik-baik lagi, kami dikasih penerangan dan juga ayam, hehe.
Kami pun juga menyiapkan untuk makan malam, temanya asin, karena gara-gara si Padet naro garem kebanyakan apa pengen kawin. hahaha ya dinikmati sajalah. Dehidrasi tuh

goreng martabak dan bakwan

Karena terbenanmnya matahari gak kelihatan, jadi gue gak bisa mendokumentasikannya, langsung aja ke sunrise, pagi-pagi gue udah bangun buat menikmati si cantik ini, sayang gue rada telat jadi gak dapet matahari yang pas segaris sama laut deh

Selamat Pagi, Indonesia.

Santai kaya di Pulau

Sayang banget, gue lagi berhalangan buat nyebur ke air, gue melewatkan berenang-berenang di pantai, ituuu nyeselnya bukan main loh, karena airnya bening, dan ada pohon di tengah laut yang bisa buat loncat-loncatan. Gue cuma duduk pinggir pantai sambil liatin tetangga yang pada asik berenang-berenang.

Pohon di tengah laut

tenang dan sepi

tetangga sebelah yang asik berenang

Mimi-nya masih bobo

Siang itu, kami bego, bego maksimal, lebih bego dari dingin-dingin di gunung, gimana enggak, kami diriin tenda gak di bawah pohon, dan tuh matahari bener-bener ada di atas tenda. ah gila. saat itu langsung gotong tenda, semua barang-barang panas, mentega mencair dengan cepat, keringat kami juga mengucur deras. Siang itu, kami habiskan bercerita di dalam tenda, gak terasa hari sudah semakin siang, dan kita harus pulang, besok kuliaaah....


nih pulau Untung Jawa yang sebenernya, rameee banget.

partner!

Stasiun Tangerang sore itu.

Sampai bertemu dalam perjalanan selanjutnya.

Semoga perjalanan selanjutnya, partner gue bertambah, dan pastinya ke tempat yang lebih indah lagi, tenang saja, Indonesia masih banyak tempat-tempat indah yang harus didatangi.










Pulau Seribu, 2-3/11/2013
Berdua memang lebih baik.
Aku sadar, selama ini bukanlah dirimu sesungguhnya yang mencintaiku, melainkan egomu yang lain yang ada dalam dirimu. Kamu terlalu takut kehilanganku, kamu juga gak bisa melepaskanku, tapi sikapmu gak pernah selayaknya seperti seorang pria yang mencintai wanitanya. Itu bukan kamu.
Aku sampai gak tau rasa cinta yang sebenarnya itu yang seperti apa.

Kamu menasihatiku untuk tidak bersikap begini begitu,
sebenernya, seperti itulah dirimu selama ini. Seperti apa yang kamu katakan.
Kamu pernah bilang: Jangan dikuasi oleh ketakutan yang ada pada dirimu di masa lalu, jangan terlalu mikirin sisi negatifnya.
Aku memang begitu, karna aku sudah terlalu mengenalmu, saking seringnya kesalahan yang kamu lakukan, aku sampai takut kamu melakukannya lagi, akhirnya aku selalu waspada dengan semua sikapmu, waspada bukan berati negatif kan?
Malah, kamu yang selalu ketakutan, selalu berpikir berbagai cara hanya untuk melakukan satu tindakan kecil, kamu terlalu takut ke depannya tidak sesuai dengan yang kamu harapkan, kamu juga terlalu mengira kalau aku selalu berpikir negatif tentangmu, padahal bukan begitu.
Tapi, kamu tidak pernah menyadarinya.
Kamu bahkan tidak mengetahui siapakah dirimu sebenarnya.

Sesungguhnya, apa yang kamu katakan itu tidak seperti apa yang kamu lakukan.
Selalu berubah-ubah.
Akupun tidak pernah mengerti, tapi aku selalu mencaritahunya.
Kamu pernah bilang: Jangan pernah percaya sama perkataanku, karna aku gak pernah selalu ngelakuin apa yang aku katakan.
dan itu benar, tiap kali aku percaya perkataanmu, selalu berujung kekecewaan, dan kamu selalu mengingatkanku. Jangan pernah percaya sama perkataanku

Lain halnya dengan,
(Setiap kali) apa yang aku lakukan ke kamu yang tidak sesuai denganmu, kamu akan membalasnya, sampai aku benar-benar merasa ada yang gak beres, sampai aku benar-benar sadar, baru kamu menjelaskan itu semua kepadaku dengan jelas dan baik, seakan-akan emang itu semua kesalahanku.
Jadi seperti ingin mengatakan: Apalagi yang akan kamu lakukan ke aku jika aku melakukan hal yang tidak sesuai denganmu?

Anehnya lagi,
Kamu pernah bilang: Aku selama ini terpaksa jalanin sama kamu, itu semua karna sikapmu, aku cuma ingin orang yang menerimaku apa adanya, bukan yang kasihan sama aku.
Apa yang dimaksud dengan kata 'terpaksa', kalau kamu masih khawatir saat aku gak ada kabar, kalau kamu selalu menanyaiku, kalau kamu selalu ingin bertemu denganku, memelukku, menyatukan jari jemari kita dan gak kamu lepasin, bahkan mencium keningku sambil berbisik 'loveyou'?
Kamu tidak bisa menjelaskannya.
 
Maaf,
secara gak langsung kita pernah menjadi satu bagian hidup, aku pernah mengenalmu begitu dekat, sampai sekarang pun, aku masih mengetahui tentangmu, dan ingin mengetahui lebih. Aku rasa, kamu tidak mengetahui dirimu sendiri lebih dari aku mengetahui dirimu.

Did you know that the word 'trauma' comes from the Greek for 'wound'? Hm, and what is the German word for 'dream'? Traum. Ein Traum. Wounds can create monster, and you, you are wounded, Marshal. And wouldn't you agree, when you see a monster, you... you must stop it? - Dr. Jeremiah Naehring, Shutter Island (2010)

Seperti ada monster yang hidup dalam dirimu, terkadang ia yang menguasai dirimu, terkadang kamu yang menang. Pilihan ada di kamu, melangkahlah dengan pasti, lupakan semua masa lalu yang masih menghantui di setiap sudut pikiranmu atau tetap stuck dengan monster yang akan terus menghantuimu bahkan menguasai dirimu.

Aku gak pernah mempertanyakan pertemuan kita, Tuhan yang mengaturnya. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah sesaat atau selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya.








"Percaya kalo sesuatu yang baik itu pasti akan datang. Cepat sembuh ya"
- Kepada dia yang tidak mengetahui dirinya sedang dalam kesakitan.
Rahmania Habiba. Powered by Blogger.