Now Playing : Owl City - This Is The Future





Ya, aku harus menuliskan ini lagi.

Sederet angka yang tidak berarti bagi kalian, tapi sangat berarti buatku.
Puncak impian ke dua berada di ujung sana. Ujung Timur pulau Jawa.
Saya harus bisa menggapainya, sebentar lagi...
Mereka yang hidup adalah mereka yang memiliki mimpi, inilah sebagian dari mimpiku.

Aku bukanlah tipe yang terlalu ambisius dalam menggapai mimpi, mimpi itu aku biarkan terbang bebas tertiup angin, aku menyukai mengejar angin kemana saja aku ingin, aku tidak akan menangkapnya, akan kubiarkan kami bebas berhembus ke segala arah sembari menikmati apapun. Itulah caraku menikmati mimpiku dan menggapainya.

Bismillahirrahmanirrahim,
Akhir Mei tahun ini, akan kukejar angin hingga ke 3088.
Avignamastu. Namaste.



Lomba Kreativitas
Seminar
Pendakian Massal Gunung Gede

Tahun ini emang harus lebih fokus sama Mountaineering, selain sebagai kepala divisi, pokoknya tahun ini gue pengen ekspedisi, pengen jalan-jalan ke tempat yang baru.

***
Akhirnya, gue punya adik-adik, walaupun mereka berdua cewe, tapi mental mereka mantep, yang penting sih mereka nurut-nurut, senang untuk belajar bersama, dan tidak ribet, beda deh dari cewe-cewe kebanyakan. Sebut saja mereka Endun dan Timun.

Latihan Medan pertama,
kembali lagi ke Salak, sepertinya saya sudah mulai senang di gunung yang satu itu, banyak orang yang tidak senang ke sana, banyak yang bilang mistis lah, hutannya rapet, becek, hujan terus, panas, dan banyak nyamuk. Tapi, saya seperti menemukan keindahan tersendiri pada gunung tersebut.

Di saat orang-orang beramai-ramai sibuk mendaki ke gunung-gunung tinggi yang lainnya,
Di saat mereka macet-macetan di gunung untuk menghabiskan liburan akhir pekan,
Yang katanya: kembali ke gunung, kembali ke alam. Mencari keindahan, mencari ketenangan.
Gue malah mendapatkan itu semua di Gunung Salak ini.

Buat belajar navigasi, gunung salak emang pas, ditambah lagi untuk latihan buka jalur, ya emang gunung salak jalurnya rapet, jalur pun sudah ada, tapi harus ditebas lagi supaya bisa lewat. Fisiknya pun berasa banget, karena medannya yang terjal dan jalurnya memang masih alami.
***

Berangkat dari kampus jam 8 malam, karena sudah tidak ada angkutan menuju desa yang akan kami singgahi, desa Sinarwangi. Kami pun mencarter angkutan dari BTM. Tiba di sana sudah tengah malam, kami pun bermalam di bawah, di sebuah warung.

Paginya, barulah kami memulai aktivitas,
Tidak lupa sarapan sebelum beraktivitas, setelah itu kami melakukan navigasi di desa terakhir sebelum memasuki hutan. Untuk menuju pintu hutan, kami melewati sawah, ladang, dan sungai, dengan pemandangan yang indah, setelah itu barulah kami mulai memasuki hutan pinus, lalu dimulailah membuka jalur untuk masuk ke dalam hutannya. Lima bulan lalu, jalur itu sudah dibuka oleh beberapa teman saya, sekarang sudah tertutup lagi, inilah hebatnya gunung Salak.

Siap berangkat!

navigasi dulu

menyeberangi sungai

lompat-lompat

Tujuan kami yaitu sampai di Camp Cisalada dengan ketinggian 970mdpl. Pukul 15.00 kami sudah sampai, ketinggian dan jarak memang tidak seberapa dibandingkan dengan gunung-gunung yang lain, tapi proses untuk menuju ke tempat tersebutlah yang mantep. Malamnya, kami masak makan malam, udara tidak terlalu dingin tetapi banyak nyamuk, jadi gue membuat api unggun di depan tenda. Langit cerah sekali, kami tidur-tiduran di luar sambil bercerita, bulannya juga lagi terang, hembusan angin malam dan kicauan burung terdengar jelas bersaut-sautan, tidak ada orang lain pun di tempat ini, jadi benar-benar serasa milik kami, inilah yang disebut kembali ke alam dan mencari ketenangan yang sesungguhnya. Tengah malam, kami diguyur hujan deras dan berangin, cuaca di sini memang tidak menentu, selalu hujan.

mau bikin api unggun dulu

Besok paginya, gue bersama kedua anggota divisi gue menuju ke finish point, yaitu ketinggian 1.586mdpl. Ini nih, yang bikin gue selalu parno di gunung Salak, bahkan beberapa hari setelah pulang, parnonya masih berasa:

Untuk menuju finish point, jalur sudah ada, jadi kami hanya perlu menebas tanaman yang menghalangi, banyak jalur memang menuju ke finish point. Kali itu, di hutan bambu, banyak sekali percabangan jalur, oia gue juga belum pernah lewat punggungan yang ini, jadi kami cuma bermodalkan alat navigasi, makanan dan minuman, tramontina, HT untuk komunikasi sama yang di base camp, serta mental yang kuat.

Yang seharusnya di belakang kami ada bang Adam mengikuti, ternyata pas masuk hutan bambu, dia gak ada di belakang. Gue mikir positif, karena kaki dia sedang sakit, mungkin dia balik lagi ke camp. Tinggal bertiga tuh kami menuju finish point, kami muter-muter di hutan bambu cari jalur. Akhirnya, kedua adik saya, langsung ke kiri, buka jalur. Pas buka sampai pertengahan, jalur semakin tidak jelas dan tertutup rapat, ketinggian masih di sekitar 1.100mdpl, gue udah mulai panik, gue harus berusaha gak menunjukkan kepanikan gue, GPS dipegang bang Adam. Gue teriak bang Adam, dia gak nyautin juga, gue hubungin base camp, gak ada yang jawab. Gue lihat peta, ternyata kami di punggungan sebelah, suara air juga semakin jelas, seharusnya tidak terdengar suara air. Sebelumnya, kejadian ini pernah dialami sama temen gue waktu buka jalur buat diksar. Pikiran gue makin parno, takut kejadian apa-apa. Untung kedua adik gue hebat-hebat, mereka orang-orang yang bisa diandalkan dan berani, kami sama-sama berjuang untuk mencari jalur. Yang gue bilang waktu itu, supaya mereka fokus buka jalur. Alhamdulillah, kami masih diberi keselamatan, akhirnya nemu jalur juga, dan benar, kami sudah di punggungan yang berbeda. Saya ingat, karena punggungan tersebut pernah saya lalui sebelumnya. Kami pun terus jalan menuju finish point, akhirnya kami menemukan tempat tersebut, gak lama istirahat kami langsung lari kembali ke camp. Jalur yang kami lewati pas nanjak berbeda dengan jalur yang kami lewati pas turun. Yah, pengalaman dah akhirnya nyasar di gunung Salak, untung aja masih selamat, dan bisa kembali lagi.

finish point

we are mountaineer


pulaaang


masih kuat kok bawa carrier :p


sungaiiiiii
Entah kenapa, gue selalu senang setiap ketemu sungai, bawaannya pengen nyebur. Ini nih yang indah dari gunung Salak, sungainya yang jernih, airnya yang tidak terlalu dingin, jadi bisa buat berenang.

berenang dulu di sini

sampai bertemu lagi Salak





***Semangat terus buat ekspedisi mountaineering 2014***
Now Playing : Ed Sheeran - One






Cinta adalah hasrat untuk memiliki.
Sementara sayang adalah keinginan untuk menjaga.
Ketika semua orang yang mencintaimu, membencimu karena tidak dapat memilikimu.
Ketika semua orang yang menyayangimu, membencimu karena suatu hal.
Haters don't really hate you, they hate themselves because you're a reflection of what they wish to be.

"The more people hate you, the more you success in life" - One Piece
"Orang sinis dan pahit itu seperti dementor, menyedot habis kebahagiaanmu.
Life is too precious to be friend with dementors." - Benzbara

Where there is a desire, there is gonna be a flame.
Where there is a flame, someone's bound to get burned.
But just because it burns, doesn't mean you're gonna die.
Life must go on!

All my senses come to life.
And all my friends have gone to find another place to let their hearts collide


p.s: Just promise me, you'll always be a friend.
Cause you are the only one.
Rahmania Habiba. Powered by Blogger.