*

Aku lelah. terlalu lelah dengan makian.
Setiap hari hanya penuh dengan cacian dan kesalahan.
Hidupku lebih banyak melakukan kesalahan, dibanding membahagiakan orang.
Hidupku penuh dengan ketakutan, takut dengan kesalahan apa lagi yang akan kuperbuat nantinya.
Hidup terlalu dipenuhin dengan pikiran masalah ini itu yang nambah bikin stress.
Yang kulakukan hanya bertahan, menjalani apa yang seharusnya diminta, selebihnya diam.
Aku masih belum bisa mencari sisi nyamannya dimana.
Sendirian.


**

Jadi teringat sesuatu,
Dulu juga pernah mengalami masa terburuk.
Penuh tekanan, penuh tuntutan, penuh omelan, dan penuh cacian.

Bedanya,
Aku senang melakukan itu, jadi mau diomelin dan dicaci seberapa sering, aku tetap menikmati.
Aku juga tidak sendirian, aku punya banyak saudara.
Dan hanya itu yang membuatku nyaman.
Yang bisa menerima aku apa adanya.
Aku pun bisa melakukan apasaja yang aku suka.


***

Sekarang, kenapa aku merasa terlalu berat,
seakan semuanya terasa menyedihkan. 
Padahal yang aku terima di sisi lain, hidupku jadi lebih baik dengan apa yang sudah aku dapatkan.


****

Katanya,
Hidup itu harus punya prinsip, dan tujuan awal.
Bukan terpaksa ngejalanin, tapi EMANG harus keluar dari zona nyaman.
Dengan dunia baru ya harus disesuaikan dengan cara baru, bukan cara lama.
Jangan pake ego, pakenya super ego. Kemauan dan pikiran.
Apa yang dimau ya dipikirin.
Bukan dengan ego, yang cuma maunya aja tanpa mikir gimana caranya.

Kamu ingin hidup lebih baik, kamu berpikir untuk menjadi lebih baik, dan kamu harus mau jalaninnya.
Hilangkan pikiran negatif, kurangin mengeluh ini itu yang cuma bikin terasa berat.
Seharusnya sih emang semudah itu.


*****

Apalagi sih yang masih kamu pertimbangkan setelah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan selama ini?
ketika banyak orang ingin seperti apa yang kamu dapatkan, kamu malah mempertimbangkannya.

Bersyukurlah!
Ingat tujuan awal kamu. Syukuri apa yang sudah kamu dapat, yang sudah kamu capai.
Karena bersyukur itu emang hal yang jarang sekali kita ingat,
bahkan gak pernah kita lakukan,
tapi kalau sudah terbiasa menyukuri apa yang kamu miliki sekarang,
Insya Allah hidup itu mudah saja untuk dijalankan.

Dalam surat Ar-Rahman aja ada satu ayat yang diulang sampai 31 kali, tujuannya sederhana:
Mengingatkan manusia untuk selalu ingat dan bersyukur kepada Allah SWT tanpa harus menunggu dan menghitung nikmat-nikmat Allah yang tidak akan bisa dihitung.

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"




******

Apa yang kamu dapatkan tak seperti apa yang kamu inginkan.
Yang kamu inginkan belum tentu yang baik untukmu.
Yang menurutmu buruk, bisa menjadi yang terbaik untukmu.
Tuhan selalu punya cara tersendiri untuk memperbaiki hidupmu.
Bersyukurlah!

*******
Jawaban atas kegalauan, kegelisahan, ketakutan, kecemasan, kesabaran, serta keihlasan aku selama tiga bulan belakangan ini.

Karena,
kelulusan itu bukan hanya sekedar rasa lega dan bangga atas pencapaian empat tahun perkuliahan. kelegaan dan kebanggaan yang sesungguhnya dirasakan setelah mendapatkan pekerjaan yang diharapkan selama ini.

Lulus akhir Juni, wisuda pertengahan September. Ngapain aja? jalan-jalan. Yap, aku emang puas-puasin jalan-jalan setelah Tugas Akhir menyitaku. Persis setelah wisuda, barulah aku apply lamaran-lamaran.

Kalau dibilang nganggur, engga nganggur banget sih. Aku masih ada freelance editor video dan design graphic (yang sebenernya udah muak jg berurusan dengan itu), kegiatan astadeca, jalan-jalan, dan lainnya.

Sempet dapet berbagai tawaran;
Untuk kerja langsung di beberapa perusahaan media. Aku gak mau lagi berurusan dengan Design Graphic!
Ada lagi, tawaran pelatihan programmer Java trus langsung penempatan kerja (gak kebayang ah mabok depan layar dengan berbagai code)
Software Tester di XL Axiata kontrak 6 bulan. Gak kebayang juga kerja depan layar ngurusin bug, nyariin karakter yang kurang atau lebih.
Aku juga udah ngelamar di berbagai stasiun tv. Entah terlalu lelah di-php-in dengan stasiun tv yang tak kunjung ada kabar, atau emang aku nya aja yang belum layak kerja di sana. Jadi gak kesampean deh.


***

Program Frontliner BCA.
Buat sebagian orang beranggapan, ngapain sih kuliah Teknik Informatika tapi cuma kerja jadi frontliner. Hidup itu pilihan. Siapa bilang juga frontliner hal yang mudah. Perlu pelatihan khusus untuk bisa langsung bekerja. Dan menurutku semua pekerjaan itu baik tergantung kita yang melakukannya. Karena pekerjaan yang baik itu, pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan senang hati.

Sebenernya, udah dari lulus SMA pengen banget ikutan Magang Bakti BCA. Ampe bela-belain nganter berkas ke Wisma Asia. Sayangnya gak lolos administrasi. Tapi emang Bank BCA perusahaan yang langsung aku tuju setelah wisuda. Aku emang ingin pelatihan dulu sebelum kerja, melakukan hal yang baru dan dipandang baik. Siapa tau entar aku bisa jadi wanita yang lebih oke dan feminim hehe. Makanya aku pilih Frontliner karena ada pelatihannya. Lagi pula bisa semua jurusan.


(Aku lupa tanggal tepatnya, semuanya aku simpan di HP, dan HPku baru saja dicopet)

1. Pendaftaran
Aku daftar sekitar akhir bulan September melalu web karir.bca.co.id semua aku isi dengan sesuai. Aku gak terpikir bakal lolos seleksi. Coba aja, semoga beruntung.

2. Panggilan Psikotes
Sebulan lebih berlalu, ternyata aku lolos berkas dan dapat panggilan psikotes berupa sms. Langsung lah aku balas ya.


Psikotes online, yang penting tenang, kerjakan dengan yakin. Aku merasa yakin dengan jawabanku, tapi waktunya terlalu cepat sehingga aku tidak menyelesaikan semua soalnya. Setiap selesai mengerjakan, aku jeda untuk melihat sekitar, mereka pada menjawab semua soal. Aku jadi merasa jiper duluan. Ah, tak apalah, yang penting sudah usaha dengan baik. Oia, sebelumnya aku sudah latihan beberapa soal-soal psikotes.

Katanya seminggu pengumuman akan diupload di website dan ditelpon. Hampir setiap saat aku mengecek hp, apakah pengumuman sudah ada atau belum. Ternyata dua minggu pengumuman baru muncul. Aku deg-degan banget pas liatnya. Ah ternyata namaku tidak ada. Berarti bukan rezeki. Sempet udah ikhlas gitu aja. Ternyata beberapa hari setelah pengumuman, BCA nelpon kalo aku lulus psikotes. Aku tanya namaku tidak ada di web. Ternyata namaku ada di halaman selanjutnya. Aku cek dari laptop benar, ada beberapa halaman gitu, dan namaku ada. Alhamdulillah berarti masih rezeki dan masih harus ngasih yang terbaik.

3. Interview HRD
Setelah mendapat kabar lolos Psikotes, ada undangan interview HRD di Wisma Asia 1.  Oia, yang lolos PFL hanya 15 orang loh dari psikotes. Datanglah aku dengan penuh semangat dan tentunya ceria sekali mukaku ini. Aku pakai blazer kali ini agar lebih rapih. Interviewernya baik sekali, ramah juga. Jadi terasa nyaman bercerita dengannya. Bukannya interview malah jadi cerita pengalaman-pengalaman gitu. Beruntunglah kalian yang masa kuliahnya lebih banyak di organisasi dan keluyuran ngurus ini itu, bukan hanya duduk di kelas mendengarkan dosen. Karena itu menjadi andalan bercerita buat interview.

4. Interview User I
Seminggu setelahnya aku mendapat panggilan lagi untuk interview user di Wisma Millenia Tebet. Kali ini dua orang yang interview aku. Karena saat interview ini aku bilang ingin jadi CSO, padahal interview sebelumnya aku ingin jadi Teller. Dan di Tebet ini yang dibutuhkan adalah posisi Teller, makanya aku tidak ada panggilan lanjutan. Aku sudah mengira tidak lolos kan ya. Sempet nyesel kenapa pake berubah gitu, padahal awal aku emang ingin jadi Teller.

5. Interview User II
Ternyata jeda dua minggu dari int user I aku mendapat panggilan lagi untuk int user di Wisma Asia (Kanwil XII). Ada pengalaman lucu sih, saking senengnya dapet telpon dari BCA pas aku bangun bobo siang hehe, aku hanya jawab iya iya saja. Yang nelpon juga gak ngasih tau interview dengan siapa. Aku juga lupa nanya. Dan lupa aku catet. Biasanya aku langsung sedia catatan kalo nerima telpon dari BCA. Alhasil, aku harus bolak balik. pertama aku tuju lantai 18 (seingatku 18) yang ternyata kantor. Disuruh aku naik ke 19. Dari 19 dioper ke 21. Dari 21 barulah aku disuruh ke 8 yang ternyata Kanwil XII itu, aku baru ngeh oia kenapa gak aku sebut aja dari awal. Namaku langsung terkenal sama satpam dari kempat lantai tersebut.
Aku ceritakanlah pengalamanku itu saat interview, dan interviewernya tertawa. Aku malu sekali. Belum juga mulai bekerja aku sudah pelupa (kebiasaan buruk emang). Interview pun berjalan lancar. Interviewer malah asik bercerita pengalamannya bekerja di BCA. Aku malah jadi lebih tahu. Bahkan aku dikasih tau uang saku dan keuntungan lain yang didapat. Semakin berharap lebih sama BCA.

6. Medical Check Up
Sebelumnya aku juga bilang pas interview. Aku tanya kapan pengumuman lolosnya. Aku bener-bener pastiin biar gak menunggu terlalu lama juga. Aku bilang aja, aku emang pengen cepet kerja. Kurang dari seminggu aku mendapat panggilan MCU, pada proses interview dan pengumuman MCU emang kepotong libur natal. Pengumuman baru dikabari setelah natal.

MCU dilakukan di Klinik Miracle, ada tiga tahap yaitu pemeriksaan dokter, rontgen dada, tes urin, dan darah (akukan paling takut disuntik, untung susternya baik, jadi aku diajak ngobrol biar gak ngeliatin suntikan). Aku MCU bertiga untuk yang sesama PFL. Dan mereka gak ada yang aku liat pas proses-proses sebelumnya.

7. Tandatangan Kontrak
Karena kepotong libur akhir tahun, jadi pengumuman hasil MCU aku dapat seminggu setelahnya. Itu juga aku ditelpon hanya disuruh lengkapin berkas, engga dikasih tau lolos MCU. Aku tanya sama temenku yang barengan MCU. Dia juga ditelpon trus katanya udah pasti lolos dan bakal tandatangan kontrak. Tapi sayang temenku satunya belum dapat kabar.

Tandatangan kontrak berdelapan orang, dengan orang-orang baru juga yang aku juga gak ketemu pada proses sebelumnya. Sungguh penuh kejutan BCA ini entah bagaimana prosesnya aku juga tidak mengerti. Bahkan ada yang 8bulan baru dipanggil MCU. Selain tandatangan kontrak aku juga sudah disuruh foto untuk ID Card.

Aku terpilih menjadi Teller dan ditempatkan di KCU Green Garden. Lumayan jauh dari tempat tinggalku. Tak apalah, ini yang aku inginkan dan sudah kesampaian, apapun resikonya aku harus menjalankannya dengan senang hati. Siapa tau aku bisa pindah lokasi nantinya, karena ada kemungkinan juga untuk pindah lokasi bakan pindah posisi nantinya (tergantung kebutuhan). Jadi jenjang kariernya tidak berhenti disitu aja  (katanya sih gitu).

Menurutku, BCA merupakan perusahaan yang serius terhadap pegawainya. Dia berani memberikan tunjangan yang sangat baik. Bahkan lebih sekali untuk sekedar lulusan baru sepertiku ini, yang belum punya pengalaman, dan bukan dari jurusan perbankan.

Mereka siap memberikan pelatihan yang terbaik untuk menjadikan pegawainya lebih baik. Selain PFL banyak juga program-program yang ditawarkan BCA. Salut buat BCA.

Alhamdulillah akhirnya 3bulan masa menganggurku ditutup sampai sini. Minggu depan aku sudah mulai pelatihan, yang pastinya akan sibuk dan aku ingin memberikan yang terbaik juga :)
Rahmania Habiba. Powered by Blogger.