Smile, because it happened!
/
1 Comments
Late Post
[28 - 30 Mei 2014]
Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang
Tempat yang jauh belum pernah terjamah
Suasana yang ramai di tengah kota
Slalu waspadalah kalau berjalan
Siap menolong orang dimana saja
-- Ninja Hatori
Akhirnya, kesampean juga menginjakkan kaki di ketinggian 2.841mdpl. Jadi inget perjalanan berdua sama Mimi waktu ke Pulau yang seharusnya ke Cikuray gak jadi gara-gara gak ada partner. So this is us....
Me |
Mimih |
Selgy |
Jody |
Awalnya sih cuma sama Mimi dan teman-temannya, terus gue ngajak Selgy, dan Selgy ngajak Jody. Jadilah perjalanan ini. Dimulai dari janjian di Kampung Rambutan, mana sebelumnya hujan deres. Jadi, jalan ke Kp. Rambutannya maleman. Gila ya, isinya orang mau ke Garut semua dengan tas ransel besar dengan sepatu gunung dan pakaian naik gunungnya. Duh, inimah pasti bakal kaya pasar di Cikuray nanti. Berangkat dari Jakarta naik bis terakhir jurusan Garut (Rp. 40.000), perjalanan dari jam 01.00 - 06.00. Sampai di Terminal Guntur gak kalah ramainya. Kami pun bertemu dengan rombongan lain temen-temennya Mimi. Lanjutlah perjalanan ke Menara Pemancar dengan naik truk (Rp. 35.000). Disarankan sih emang naik truck, banyak yang naik bis ujung-ujungnya harus turun karena gak kuat nanjak, jalurnya kebun teh gitu, terjal dan batu-batu. Perjalanan dari jam 07.00 - 09.00. Setelah itu istirahat sejenak di bawah sambil nunggu rombongan lain yang belum datang. Daaaan bener kan Cikuray ramenya udah kaya pasar yang ngantri buat naik. Gimana di atasnya. Huft.
Di atas truck |
Jalur menuju Menara Pemancar |
Kami baru mulai nanjak pukul 10.30.
Gunungnya mirip-mirip antara Ciremai dan Salak. Jalurnya yang nanjak terus, gak ada napas. Berhenti sebentar narik napas abis tanjakan, di depan udah ada tanjakan lagi. Ditambah lagi harus bawa air yang banyak karena gak ada air di atas. Hutannya yang basah seperti Salak, tanahnya lembab, pohon-pohonnya rapat, tertutup sekali, jalurnya juga sempit. Gerimis membasahi pendaki. Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di antara Pos 6 dan Pos 7. Karena di Pos 6 sudah tidak ada lapak, dan Pos 7 juga lebih penuh. Sampai camp sekitar pukul 15.00. Lama juga sih, karena jalannya santai, banyak berhentinya, dan juga macetnya itu loh di jalur.
Macet-macetan di Cikuray |
Naik gunung aja ngantri. Hiks |
Hutan isinya tenda semua. |
Sebelum masuk hutan jalurnya aja udah nanjak, tapi pemandangan yang ada emang indah, bisa ngeliat kota Garut dari atas dengan pegunungan Papandayan. Ada juga tanjakan Cinta seperti di Semeru tapi ini cintanya gersang haha.
ini pemandangan sebelum masuk hutan |
Tanjakan Cinta, tapi Cintanya gersang. haha |
Malamnya, rencana mau ngeliat bintang gak bisa, iyalah, ketutupan pohon semua. Masak-masakan trus bobo deh. Rencana paginya mau summit. Eh malah kesiangan, yang masang alarm pinter banget, hapenya malah silent. Gak kedapetan sunrise Cikuray yang katanya indah itu deh. Liat sunrise-nya dari jalurdeh. Gapapa :')
Selamat Pagi, Indonesia. |
Beginilah suasana di puncak Cikuray saat itu. Gila. Miris. Gunung ke dua setelah Semeru yang membuat saya sedih mendaki gunung, banyak orang yang asal naik gunung. Oke, semua orang bisa naik gunung, tapi banyak dari mereka yang tidak mengerti cara baiknya. Sampah dimana-mana. Barang pribadi berserakan. Mendirikan tenda yang asal-asalan. ah, sedih deh pokoknya.
Suasana pas tiba di Puncak |
Ramainya bukan main, empet-empetan, pasar kalah dah. Gunungnya udah gak hijau sama biru lagi, tapi warna warni.
mantep pemandangannya dari atas bangunan ini. |
sisi kiri puncak |
lautan manusia di atas awan |
Kalo ke gunung itu harus mencari tempat yang sepi, ya emang buat menenangkan hati. Tempat dimana cuma ada kita, alam, dan Tuhan. Kami memutuskan duduk di dekat jalur yang satunya, sepi, karena agak turun ke bawah, tidak ada tenda dan orang. Pemangdangan di depan terbuka, yaitu kota Garut dan jejeran Gunung Papandayan, di sampinya juga ada gunung Guntur. Adem banget. Masih ada moment yang menenangkan di tempat seramai ini.
this |
santai |
Kami beristirahat sejenak disini, membuka bekal makanan yang sudah disiapkan dari semalam: pizza, agar-agar stroberi, dan pulpy orange! Surga dunia...
Tidak lupa Sponge. |
pizza buatan Mimi |
Disini juga banyak spot foto menarik loh. Ini beberapa hasil fotonya
pohon miring |
smile, because it happened. |
di atas pohon. (psst itu mayan tinggi loh kalo jatoh) |
Hari sudah semakin siang, kami harus pulang hari ini, biar gak kemalaman di jalan, mari turun ke bawah. Tidak lupa untuk mencari spot foto-foto yang bagus.
Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan, seberapa buruk perjalanan tersebut, pasti memiliki kesan terindahnya (bagi mereka yang menikmati sebuah perjalanan). Life is an adventure. Every adventure is worthwhile. Take nothing but pictures. Leave nothing but footprints. And kill nothing but time.
Aku menyukai perjalanan, selain menanbah pengalaman, juga menambah teman baru.
bertemu teman |
bertambah teman baru |
Bertemu teman dan bertambah teman baru |
p.s: Jangan mendaki gunung pas liburan. Dijamin macet!
photos taken by Jody, some photos by me.
Maaf kalo itu fotonya diambil pake kamera apa ya? Gopro kah? Trims
ReplyDelete