Keindahan Tersembunyi Di balik Lebatnya Hutanmu.
/
0 Comments
Sebagai Mountaineer, ada info harus survey Gunung Salak 2 buat diksar nanti, kenapa engga gitu? Oke, emang dadakan banget, karena bener-bener H-1 baru dibriefingin. Ya mau gimana lagi, disuruh jalan-jalan saya mah gak bakal nolak, apalagi cuma tinggal nyiapin fisik dan perlengkapan. Bismillah.
Entahlah ini apa, tapi saat itu, pacar saya sedang ke gunung Salak juga buat ngediksar, adek saya ke gunung Salak juga buat didiksar.
Hari itu, saya bersama lima orang lainnya jalan menuju Ciampea dengan menggunakan motor. Berangkat pukul 7 malam akhirnya sampai juga pukul 10 malam. Sebagian ada yang tetep bertahan di basecamp, dan sebagiannya ada yang mendaki. sebenernya kasian yang bertahan di basecamp, sendirian, tanpa lampu, gelap total, sepi, gada makanan, gada sinyal, gada sleeping bag, beralaskan karpet musholla, dan lebih dingin dari camp 1 jalur Padalarang. Itulah semangatnya PO, yang dengan sabar juga menunggu para pendaki turun, tanpa kabar hanya feeling dan keberanian mental untuk tetep tegar :p
Inilah basecamp kita, musholla, dinginnya ngalahin di basecamp 1 jalur padalarang. |
Tim survey siap berangkat. (lagi-lagi saya cewek sendiri) |
Gunung Salak, bukan sembarangan gunung, yang dapat didaki oleh siapa saja. Kalo dibilang banyak misteri di dalamnya ya emang bener. Orang banyak yang diputer-puter sebenernya sih gara-gara kondisi dari gunung Salak itu, hutannya yang lebat dan banyak jalur bukaan disana yang dibiarkan begitu saja, karena memang digunakan untuk latihan mountaineering dan buat pendidikan pecinta alam. Walaupun tingginya gak seberapa, tapi tetep gak bisa disepelein gitu aja. Gak boleh sombong, itulah yang menjadikan mereka pusing sendiri kebingungan dengan jalur yang mereka tempuh. Tetaplah disiplin dan menjaga perilaku. Begitulah dari yang saya simpulkan. Keagungan gunung Salak, inilah yang sangat mencitrakan gunung di Indonesia.
Berbagai kisah, berbagai cerita, dan sepenggal foto yang akan menjelaskannya.......
Di balik awan dan kabut, kita akan ke sana. |
"Kill Nothing But Time" |
Tiga babi besar asik ye nemu yang bening-bening |
Di Salak ada loh yang kaya gini. Masih tersembunyi. |
Hutan Pinus. Pintu masuk menuju lebatnya hutan. |
makan malam kita: nasi, otak-otak, dan sayur kol. |
sarapan bubur kacang ijo dulu biar kuat. |
Mentang-mentang cewe sendiri dan paling kecil enak ye disuruh manjat2. |
astadeca! |
Sampai ketemu lagi! |
Keindahan yang tersembunyi. Inilah yang aku suka dari mendaki gunung. |
Tiap langkahku, tiap keringatku, tiap hembusan nafasku, dan tiap kedipanku. Banyak keindahan yang tercipta. Mau make kamera digital biasa sampai kamera yang dengan lensa canggihnya, mataku adalah lensa terindah untuk melihat berbagai keindahan yang ada. Terimakasih Tuhan, tidak ada yang lebih indah dari bentangan alamMu.