Bergeraklah!
/
0 Comments
"It takes no time to fall in love,but it takes you years to know what love is"-Jason Mraz , Life Is wonderful.
Bener banget. Lima bulan itu bukan waktu yang cukup untuk benar-benar saling memahami satu sama lain. Inilah masa-masa dimana mereka (untuk yang baru mengenal) sudah mulai lelah untuk saling memahami. Makanya bisa jadi kelar gitu aja atau malah terus berputar di tempat. Hidup itu indah kalau kita memang dapat memahaminya, perlahan dan pasti.
Karakter kepribadian manusia berbeda-beda. Banyak sebagian dari mereka tidak mengetahui apa itu karakter kepribadian bahkan sampai tua pun. Makanya banyak dari mereka yang selalu merasa, "lo aja gak ngertiin gue, gimana gue bisa ngertiin lo". Salah besar. Sebenarnya, dalam hubungan yang baik itu, bukan ingin dimengerti duluan, tetepi bagaimana bisa mengerti dan menjadikan masalah yang ada sebagai pendewasaan diri. Gitu katanya. Kita dilahirkan di sebuah lingkungan yang dari kecil kita memang sudah merasa nyaman dengan tempat itu. Perilaku yang biasa kita lakukan itulah yang menyebabkan munculnya kebiasaan yang bener-bener sudah melekat pada diri kita. Pola pikir pastinya juga sudah terset seperti itu, kemudian muncullah karakter yang pas, dan terbentuklah jati diri. Karena kita sudah menemukan zona nyaman kita, apabila kita menemukan zona yang tidak nyaman, secara otomatis kita akan menolaknya. Sebenernya tidak boleh begitu, itulah yang selalu menyebabkan kesalahpahaman dalam sebuah hubungan (hubungan apasaja). Jadi, mempelajari karakter orang lain itu sangatlah penting, agar kita dapat menghadapai kelemahannya, dan kita juga dapat menutupi kelemahan kita di hadapannya. Dengan begitu, kita dapat saling menerima. Tak perlu adanya keraguan ataupun hilangnya ketidakpercayaan.
Kenapa gue tiba-tiba pengen banget mempelajari itu semua, haha jadi serius gini, mungkin pikiran gue baru terbuka setelah bener-bener ada orang yang omongannya bisa gue denger dan gue cerna. Entahlah, selama ini yang gue lakuin ya yang gue suka, gue seorang sanguinis sejati, yang gue tau ya hanya hal-hal yang menyenangkan, gimana buat orang lain senang dengan adanya gue tanpa mengertinya, dan gue juga sangat ingin diperhatikan tanpa memperhatikan. Memang begitulah sanguinis. Untungnya, gue masih dipertemukan dengan seorang Plegmatis, yang menurut gue sangat bertolak belakang banget. Gimana enggak, cueknya kelewatan, gak begitu suka keramaian dan hal yang ribet, dan sangat pinter memposisikan dirinya sebagai pribadi yang tenang dan santai. Hahah!
Habis-habisan dia ngevaluasi gue, jarang-jarang ada yang ngevaluasi gue bener-bener gue simak, karena gue gak suka yang muter-muter, mending to the point langsung. Dari kemaren emang dia ngajak gue muter-muter mulu, ampe akhirnya gue bilang cukup dan makasih. Ternyata dia masih gak mau kalah, katanya, masih banyak yang harus diperbaikin dari lo, masih banyak pr buat gue, harus spesial banget ngadepin orang kaya lo. Begini deh, pola pikir kita emang beda banget, di saat udah klimaksnya, ampe jam 1 pagi kita ngobrol berbagai hal, segalanya dibahas, dan masih belum cukup emang.
Hingga akhirnya pun gue bisa percaya (lagi) dengannya. Dan saat itu juga, gue jatuh cinta lagi. Bukan karena muka gantengnya, badan okenya, omongan manisnya, pelukan hangatnya. Bukan. Tapi karena dirinya secara keseluruhan, gue telah mengerti apa itu sayang. Bukan selalu menjalani hal-hal bahagia bersama, bukan selalu saling menerima apa adanya. Melainkan ada di saat dibutuhkan serta saling mengerti, memperbaiki, dan mempertahankan yang ada. Kita memang masih membutuhkan waktu untuk terus mengenal dan memperbaiki. Waktu kita masih panjang, teruslah menjadi yang lebih baik, dan yakinin hati lo untuk selalu mengambil keputusan, apapun itu, karena setiap keputusan itu pasti ada resikonya, tetapi kalo lo udah bisa menentukannya itu akan sangat indah. (indah bersamamu). Gue gak peduli, apa yang ada di masa lalu lo, gue udah tau dari lo, dan gue di sini sekarang cuma ingin mencintai lo untuk ke depannya, dan menjadi yang terbaik. Gue percaya, yang hidup itu masih bisa berubah, hidup itu proses. Selama waktu masih terus bergerak kitapun masih bisa bergerak.
Malam minggu yang paling bermakna selama lima bulan ini,
terimakasih.