Bangun pagi sinar mentari hangat di hati
Seiring Bob Marley nyanyikan lagu cinta
Aku belum mandi dan gosok gigi,aku sudah di air
Dengan segelas kopi kupandang lautan lepas
Nggak kenal waktu
Nggak kenal hari
yang ku tahu hanyalah sunset dan sunrise…
ooo……Anak pantai
ooo……Suka damai
ooo……Anak pantai
ooo……hidup santai
Mulai petang dengan mata redup
Aku rebah di atas pasir
Memandang gadis-gadis cantik kulitnya merah terbakar
Gairahku memuncak waktu kan tiba
Kuambil gitar teriakkan isi hati
Mengundang orang-orang di sekitarku
Berbagi rasa bersama
Nggak kenal waktu
Party selalu
Yang ku suka hanyalah sunset dan sunrise…
ooo……Anak pantai
ooo……Suka damai
ooo……Anak pantai
ooo……hidup santai
**************
Imanez - Anak Pantai. Begitu banyak kenangan dari lagu itu. Banyak banget malah. Sudah tahun ke dua saya merayakan pergantian tahun di pantai bersama saudara seperjuangan, ya walaupun kali ini lebih sedikit. Gak menjadi masalah. Saya sangat menyukai pantai, entah langitnya, lautnya, ombaknya, pasirnya, karangnya, sampai anginnya. Ada yang diperjuangkan, ada pula yang harus dikorbankan dalam sebuah perjalanan. Lagi-lagi, kita harus terpisahkan oleh jarak, dan waktu yang tidak pas.
Sejauh mata memandang yang terlihat ya gulungan ombak dan langit biru. Pikiran tetap tertuju pada satu nama: Gempor. |
mengejar sunrise. |
| ||
ujung ke ujung |
mulai dari main ombak sampe main kejar2an nimpukin pasir. capek! |
ini indah banget, sepi. |
Akhirnya, aku melihat pelangi setelah hujan di akhir bulan Desember! |
Kebahagiaan emang nyata ketika dibagi bersama. |
semoga tahun depan bisa lebih banyak dari ini. |
Inilah hidup. Berdiri di atas kaki sendiri. |
Aku akan terus mengejar angin. mencari keindahanMu yang lain. |
ps.
maaf banget untuk yang sudah berkorban luangin waktunya buat bersama orang yang ingin diketemui tapi orangnya malah tidak ada. Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. Masih banyak waktu bersamamu nantinya.